Dwi Yono Nitisastro <dwi_yono17@yahoo.com>
To
harissolid@yahoo.com
Today at 4:34 PM
Petisi onLine di change.org lenyap...
Berawal kegiatan BEM FISIP yang mengadakan seminar Internasional mengenai LGBT di rencanakan di swissbell hotel, Malang pada 10-11 November 2015 dibatalkan oleh Pihak rektorat dan Dekanat FISIP karena hal ijin dan kegiatan yang terlihat mendukung aktivitas LGBT.
Masyarakat akademisi Univ Brawijaya menyatakan keberatan nama Universitas Brawijaya dibawa dalam kegiatan LGBT sehingga alumni, masyarakat dan internal kampus pun tidak menyetujui kegiatan ini, namun akibat pembatalan acara ini, rektor dan Universitas Brawijaya secara tak langsung disudutkan dengan diserang di media masa. Untuk itu banyak yang ingin mendukung kebijakan larangan kegiatan ini yang dinyatakan oleh Rektor Universitas Brawijaya.
Dengan akun Sarungers Indonesia, dibuatlah petisi dengan link https://www.change.org/p/rektor-universitas-brawijaya-dukung-rektor-universitas-brawijaya-dalam-mencegah-amp-melarang-kegiatan-terkait-lgbt namun pada pukul 12 siang tadi tautan tersebut tidak dapat diakses, dan pada beranda Sarunger Indonesia di change.org tidak muncul petisi tersebut dan di email notifikasi, petisi terakhir ditandatangi pada pukul 11.14 siang berdasarkan email notifikasi. Sehingga menjadi tanda tanya besar, bagaimana mungkin petisi yang jumlahnya hampir mencapai 1000 petisi lenyap dan terhapus dari laman change.org tanpa ada pemberitahuan. Melalui akun twitter @SarungersID sudah melayangkan pertanyaan perihal hapusnya tautan petisi yang pertama namun belum mendapat jawaban, melalui email pun dilakukan dengan nomor ticket (#391888) belum mendapat respon, ada pun isi petisi pertama adalah sebagai berikut.
Hak Asasi adalah hak yang diberikan Tuhan kepada Manusia, akan tetapi hak tersebut tidak melampaui kodratnya sebagai manusia ciptaan Tuhan, perbuatan yang dilakukan oleh kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) adalah perbuatan menyimpang dari kodrat manusia untuk melanjutkan keturunan, bukan sekedar aktivitas dan kepuasan seksual seperti yang dilakukan oleh kelompok LGBT.
untuk itu, langkah Rektor Universitas Brawijaya layak dan didukung atas keputusannya menghentikan acara Seminar Internasional dan Focus Grup Discusion yang diadakan BEM FISIP dalam acaranya Brawijaya International Youth Forum 2015. Diskusi dan seminar bisa menjadi langkah awal untuk "melegalkan" LGBT dan menyuburkan benih-benih LGBT yang mulai ada di lingkungan kampus dan kota Malang khususnya.
Mengapa perlu didukung langkah Rektor Universitas Brawijaya? Perlu didukung dengan alasan sebagai berikut:
1. Perbuatan LGBT adalah perbuatan yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan kodrat manusia yang normal seperti yang Tuhan ciptakan.
2. aktivitas LGBT adalah salah satu bentuk genosida yang halus, dengan secara perlahan, tersutruktur dan masif akan menjadikan manusia punah dari muka bumi, karena manusia diarahkan untuk beraktivitas seksual tanpa ada tujuan terjadinya regenasi manusia yang seperti Tuhan kodratkan
3. Mencegah tumbuhnya aktivitas LGBT dalam kampus, Kota Malang dan Indonesia, karena tak satupun agama di muka bumi yang memperbolehkan adanya LGBT.
4. Tidak ada HAM pada aktivitas LGBT, LGBT tidak mempunyai tujuan kehidupan dan regenerasi kehidupan berkelanjutan.
5. Perlu dilihat, diteliti, dan ditanyakan apakah benar tidak ada "sponsor" asing atau sponsor dari kelompoka, LSM nasional dan internasional pendukung LBGT, dalam kegiatan ini.
6. Diskusi adalah penetrasi awal untuk memberikan dukungan LGBT dengan dalih HAM, sedangkan manusia normal punya HAM yang lebih baik, bukan sekedar bicara LGBT.
7. Perlu ditanyakan, apa dasar panitia menyebut Dede Utomo (Pengurus GAYa Nusantara) sebagai calon kuat Komisioner Komnas HAM? apakah ada sponsor mendukung Dede Utomo sebagai calon anggota Komisioner KOMNASHAM?
8. Membiarkan kedholiman di muka bumi adalah mendatangkan murka Tuhan seperti apa yang telah dilakukan oleh Kaum Nabi Luth di masa lampau? lupakah kita pada sejarah? lupakah kita pada ajaran kitab Suci?
9. Mari kita sembuhkan orang-orang LGBT untuk hidup normal seperti kodrat manusia diciptakan oleh Tuhan untuk melanjutkan keturunannya, dan tetap pada cinta kasih untuk kehidupan bahagia dalam berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan melahirkan generasi lebih baik. Kembali sesuai kodrat dan alam.
Sedangkan isi petisi yang kedua hampir sama hanya mendapat beberapa kalimat tambahan dari petisi tersebut yang menunjukkan bahwa petisi pertama telah “hilang” secara misterius. Adapun tautan petisi yang baru adalah sebagai berikut https://www.change.org/p/rektor-universitas-brawijaya-menteri-riset-dikti-dukungan-kepada-rektor-universitas-brawijaya-melarang-kegiatan-terkait-eksistensi-lgbt
Dwi Yono
Sarungers Indonesia
085233921777
Salam Hormat
Dwi Yono
Twitter: http://www.twitter.com/begawanbima
http://www.facebook.com/SahabatDY
http://dwiyono.net
(+62) 85233921777
No comments:
Post a Comment